"Mau ke pantai atau ke gunung?, tanya suami ke anak-anak waktu kita perjalanan menuju Jogja dari Jakarta. "Pantaiiiiii,", anak-anak langsung kompak menjawab destinasi piknik favorit mereka. Yes, selama ini memang antara gunung dan pantailah area jalan-jalan kami sekeluarga. Menyelami alam Indonesia saja tidak ada habis-habisnya. Bahkan di Jogja saja, dari sekian banyak wisata yang ada, barangkali baru 20-30%nya saja yang kami sempat singgahi. Sampai kemudian, kami pindah ke Jakarta, otomatis ketika ada kesempatan ke Jogja, maka langsung jiwa travelling pun memanggill-manggil lagi. Jogja, tepatnya di gunungkidul, terhampar deretan pantai di area gunungkidul yang terbilang indah dan memukau . Pasir putihnya memang jadi perhatian khusus dari para penikmat pantai, seperti saya, suami dan anak-anak.
Punya kesempatan mengunjungi Semarang lagi setelah sekian lama, tentu saja saya gak pengen melewatkan begitu aja untuk berwisata kuliner di kota yang terkenal dengan tahu petis dan lunpianya itu. Tapi tahukah, kalau ternyata Semarang ini juga terkenal dengan wisata kuliner sotonya? Tinggal di kota Semarang selama kurang lebih 5 tahun, Almarhum Bapak saya sering mengajak kami sekeluarga berwisata kuliner, yang paling sering yaaa soto! Jadilah ketika sampai Semarang, berbekal google maps serta melewati jalanan yang membangkitkan memori masa kecil. Pencarian Soto Ijo Dokter Cipto Awalnya, saya mengajak suami untuk mencari lokasi Soto Ijo yang ada di jalan Dokter Cipto Semarang. Berusaha patuh dengan google maps, tapi ternyata gak ketemu, meski sempat muter sampai 2x putaran. Duh, padahal Soto Ijo ini termasuk yang legendaris, dan semacam saya masih ingat benar gimana tastenya yang super enak dan nagih! Oke lah, karena kami sekeluarga udah kelaperan, jam pun sudah makin beranjak